Sesuai dengan tradisi Arab, sekelompok perempuan dusun datang ke kota Makkah untuk menjual jasa menyusui bayi. Kebanyakan dari mereka mencari bayi dari keluarga kaya. Tak satupun dari mereka peduli untuk menyusui bayi Muhammad (SAW) lantaran ia yatim dan dari keluarga yang sangat miskin. Akhirnya, Halimah bersedia menjadi ibu-susunya dengan harapan keluarganya dapat membina hubungan baik dengan suku Quraisy.
Dalam perjalannya kembali kerumah, banyak hal istimewa yang dialaminya;
1. Keledai kurus dan lemah yang dikendarai Halimah dan bayi Muhammad (SAW) berubah menjadi kuat dan cepat langkahnya, sehingga meninggalkan rombongannya jauh di belakang.
2. Halimah ketika itu sedang tidak keluar air-susunya, sehingga anaknya sendiri pun menangis semalaman karena tak mandapatkan air susu. Ketika ia memberikan giliran menyusui kepada bayi Muhammad (SAW) ia dapati air-susunya mencukupi untuk diberikan kepada bayi Muhammad (SAW) dan juga untuk anaknya sendiri. Setelah itu kedua bayi itupun tertidur nyenyak.
3. Onta betina milik Halimah pun telah beberapa hari tidak menghasilkan air susu. Setelah diambilnya bayi yatim Muhammad (SAW) sebagai bayi-susuannya, suami Halimah mendapati bahwa onta betina mereka begitu banyak mengeluarkan air susu. Halimah dan suaminya pun meminum susu onta ini hingga kenyang sehingga mereka bisa tidur nyenyak.
4. Lahan mereka yang biasanya tandus ditumbuhi rerumputan menghijau sehingga ternak mereka bisa merumput sebanyak-banyaknya. Telah banyak keberkahannya Bayi Muhammad (SAW) bagi keluarga ini. Setelah berumur dua tahun, sang bayi diantarkan kembali kepada ibundanya. Kepada Aminah, ibunda Muhammad (SAW), mereka meminta ijin untuk diperbolehkan mengasuh sang bayi di pedesaan selama dua atau tiga tahun lagi. Aminah menyetujui permintaan mereka.
Disebutkan dalam hadits Muslim, diriwayatkan oleh Anas (RA), suatu hari si kecil Muhammad (SAW) sedang bermain bersama anak-anak sebayanya. Malaikat Jibril (AS) datang, membelah dada Muhammad (SAW) dan mengeluarkan hatinya. Jibril membuang sebuah gumpalan darah seraya berkata, "Gumpalan ini adalah bagian dari setan yang ada pada dirimu."
Selanjutnya Jibril (AS) mencuci hati itu dengan air Zam-Zam kemudian mengembalikannya ke dalam dada Muhammad (SAW). Teman-teman bermain Muhammad (SAW) mengadukan kepada Halimah bahwa seseorang telah membunuh Muhammad (SAW). Halimah pun bergegas menuju tempat anak-anak itu bermain dan mendapati Muhammad (SAW) dalam keadaan baik-baik saja, hanya saja nampak pucat. Setelah kejadian ini Halimah menjadi selalu khawatir atas keselamatan anak asuhnya ini. Maka iapun mengembalikan Muhammad (SAW) kepada Ibundanya.
Catatan dari kisah di atas : Boleh jadi kita dapat memprediksi masa depan si bayi dari karakter dan pengaruhnya terhadap lingkungannya. Apakah bayi tersebut kelak akan menjadi orang yang baik atau tidak. Contoh di atas menjelaskan karakter Rosululloh SAW ketika bayi sudah terlihat banyak bermanfaat untuk orang-orang yang merawatnya. Dan sama-sama diketahui bahwa ketika Rosululloh SAW dewasa, benar-benar menjadi manfaat bagi manusia di dunia maupun di akherat.
Namun, adapula beberapa kasus dimana sang bayi yang baik dimasa kecilnya, lalu ketika dewasa menjadi kebalikannya yaitu menjadi orang yang tidak baik. Dan adapula bayi yang ketika masanya kecilnya menjadi anak yang badung luar biasa, namun ketika dewasa menjadi orang yang benar-benar berguna dalam hal kebenaran.
Semuanya berpulang kepada Allah sang Maha Kuasa.
untung enggak saLah tuLis juduLnya tuh, hehehe... piss ah (canda-red).
ReplyDeletejadi inget masa sekoLah duLu, waktu peLajaran sejarah isLam.
terima kasih Ummi, artikeL bermanfaat untuk mengetahui riwayatnya Nabi Besar Muhammad SAW.
-----------
ada emaiL untuk Ummi.
Terima kasih om, nanti via email.
ReplyDeletebagus sekali :') very touching. saya baru tahu kisah yang satu ini tentang mengambil gumpalan darah.
ReplyDelete